Thursday, August 11, 2016

Pernahkah Guru Marah Kepadamu?

Hanya Sekedar Ilustrasi, Bukan Tokoh yang Sebenarnya

Sedang viral di media sosial ada guru yang dihajar habis-habisan oleh orang tua murid dan muridnya di salah satu sekolah di Makassar. Penyebabnya sepele, ya hanya karena murid tidak mengerjakan PR, sang guru memarahi dan mendorong (tidak jelas seperti apa kategori mendorong ini.) Lalu si murid melaporkan guru tersebut kepada orang tuanya, lalu si bapak ke sekolah dan menghabisi sang guru, si murid pun ikut-ikutan menghajar sang guru. Darah mengucur di wajah sang guru memerahkan seragam putih yang dikenakan waktu itu. Banyak simpati ditujukan kepada sang guru, dan hardikan kepada si bapak dan si murid.
Pada tulisan kali ini saya tidak membahas lebih lanjut mengenai tindakan kekerasan tersebut. Malahan saya akan membahas dosa masa lalu yang pernah saya alami disini. Jaman saya sekolah dulu, apabila ada yang dimarahi guru singkatnya si murid tidak akan berani melaporkan itu kepada orang tua, yang ada kemarahan orang tua akan ditujukan kepada kita.


Ribut di Kelas
Pernah suatu ketika saya ribut di kelas, dan tidak sendiri tentunya. Guru memanggil, memarahi, dan menghukum. Hukumannya simpel, tulis di buku tulis sebanyak 10 halaman dengan tulisan "Saya berjanji tidak akan ribut di kelas" kemudian tanda tangan orang tua. Ini adalah aib, orang tua tidak boleh mengetahui. Apa yang saya lakukan, saya tidak membuat tulisan tersebut, tidak cerita ke orang tua, dan tidak menyerahkan apapun ke guru. Lantas, kenapa bisa? Bisa, karena saya alasan sakit setiap mata pelajaran guru tersebut dan menginap di UKS. Untungnya guru tersebut hanya mengajar seminggu sekali. Selama 3 minggu atau 3 pertemuan saya alasan sakit, hingga akhirnya guru lupa akan hukuman tersebut.

Kuku Panjang
Suatu hal yang lazim dilakukan guru olahraga adalah mengecek kuku murid. Bagi kuku yang panjang tentu saja hukuman menanti, jari-jari akan dipukul penggaris. Sial saja bagi yang kukunya panjang. Namun saya tidak kehilangan akal, saya menggigiti kuku tangan saya, hingga terkesan sudah dipotong. Memang itulah akal anak kecil yang tidak bisa membohongi orang dewasa, ketahuan ada bekas gigitan di kuku, guru marah, dan meminta semua kuku jari harus digigit hingga rata, akhirnya pukulan penggaris ke jari pun tak luput. Begitu sampai rumah, ya anggap saja di sekolah tidak terjadi apa-apa

Tidak Mengerjakan PR
Ini adalah hal yang sering saya lakukan, dan pasti mendapatkan hukuman. Hukumannya jelas, dipermalukan di depan kelas, berdiri di depan kelas. Disuruh mengerjakan PR yang belum dikerjakan lagi diluar kelas, dan tidak boleh masuk kelas hingga akhir pelajaran selesai. Aib inipun tidak sampai terdengar di kalangan orang rumah. Orang tua hanya mengetahui sekolahku baik-baik saja.

Sebenarnya masih banyak jenis hukuman atau aib yang tidak berani diceritakan murid kepada guru, namun hal di atas merupakan yang pernah saya alami, dan menurut saya menarik. Jadi aib apa yang tidak pernah terdengar oleh orang rumah tentang tingkah lakumu di sekolah?

No comments:

Post a Comment